Short
Massage Send atau
biasa dikenal juga dengan SMS merupakan salah satu aktivitas yang terbukti
berpotensi merusak kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar bangsa Indonesia,
terutama para kaum muda. Namun, penggunaan bahasa yang tidak baik dan tidak
benar dalam SMS dari hari ke hari semakin meluas, dan seakan tidak dapat
dicegah penyebarannya. SMS yang sedianya difungsikan sebagai media pengiriman
pesan pendek yang penting, di Indonesia meluas fungsinya menjadi media
percakapan tulis. Karena hal yang ingin disampaikan panjang dan lebar,
sementara fasilitas digit yang tersedia terbatas, maka penulis banyak
menyingkat kata-kata secara bebas. Penulis lebih mementingkan tersampaikannya
informasi tanpa memikirkan aturan-aturan penulisan singkatan dan akronim dalam
bahasa Indonesia.
Sebagai sarana media percakapan tulis, SMS mulai
mewabah di kalangan umum terutama para kaum muda sejak terciptanya alat komunikasi
berupa handphone masuk ke Indonesia.
Namun dalam penulisannya masih banyak sekali kekurangan yang harus dibenahi
baik dari segi bahasa tulisan maupun tingkat kesopanannya. Bahasa Indonesia
dapat dijadikan patokan awal demi terciptanya bahasa SMS yang baik dan benar di
Indonesia. Meskipun dalam SMS jumlah digit yang ada terbatas tetapi tidak
dibenarkan apabila mengirimkan SMS yang salah terutama dalam penggunaan bahasa
Indonesia itu sendiri.
Para kaum muda seperti tidak memperhatikan bagaimana
seharusnya berkomunikasi melalui SMS baik dan benar. Apalagi taraf kesopanan
kepada siapa mereka mengirimkan SMS juga seringkali terabaikan. Bahasa yang
digunakan pun terkesan seenaknya saja. Memang di Indonesia tidak ada peraturan
khusus yang mengikat dalam penulisan SMS yang baik dan benar, tetapi para kaum
muda setidaknya menunjukkan bahwa mereka orang Indonesia yang dapat menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar serta memperhatikan kesopanan bahasa yang
dipergunakan dalam media percakapan tulis. Jangan sampai bahasa Indonesia yang
telah diajarkan di bangku sekolah luntur begitu saja pada saat menuliskan SMS
dan diganti dengan bahasa amburadul yang sulit untuk dibaca, dipahami dan
mengurangi rasa hormat bagi si penerima.
Intensitas penggunaan SMS yang terlalu sering oleh
kaum muda harus disertai dengan pengetahuan yang sepadan tentang bahasa Indonesia.
Jadi tidak asal kirim SMS begitu saja tanpa memperhatikan sudah pantaskah SMS
yang akan dikirim. Sangat tidak baik apabila SMS yang dikirim kepada seseorang
tidak memperhatikan penggunaan singkatan dan akronimnya. Bisa saja penerima
pesan adalah orang yang kurang paham dengan singkatan, akronim dan bahasa yang
ditulis oleh si pengirim. Sebagai akibatnya tidak hanya pesan yang tidak
tersampaikan tetapi si penerima merasa tidak dihormati.
Para kaum muda yang mencerminakan diri sebagai kaum terpelajar
harus menghindari seminim mungkin bahasa SMS yang salah. Mereka harus lebih
sensitif lagi terhadap bahasa SMS dengan cara tidak meneruskan tradisi
penggunaan bahasa Indonesia SMS yang salah. Memulai perubahan dari diri sendiri
dalam menuliskan sms yang baik dan benar tentunya akan berdampak positif tidak
hanya untuk diri sendiri tetapi juga orang lain. Hal seperti ini bertujuan
untuk menanamkan kesadaran terhadap kaum muda yang lain bahwa dalam menggunakan
media percakapan tulis seperti SMS tidak seenaknya saja meskipun tidak ada
peraturan khusus yang mengikat. Yakinlah bahwa para kaum muda dapat menjadi pelopor
SMS yang baik dan benar bagi orang lain di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar