Sabtu, 06 April 2013

SHORT MASSAGE SEND INDONESIA


Short Massage Send atau biasa dikenal juga dengan SMS merupakan salah satu aktivitas yang terbukti berpotensi merusak kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar bangsa Indonesia, terutama para kaum muda. Namun, penggunaan bahasa yang tidak baik dan tidak benar dalam SMS dari hari ke hari semakin meluas, dan seakan tidak dapat dicegah penyebarannya. SMS yang sedianya difungsikan sebagai media pengiriman pesan pendek yang penting, di Indonesia meluas fungsinya menjadi media percakapan tulis. Karena hal yang ingin disampaikan panjang dan lebar, sementara fasilitas digit yang tersedia terbatas, maka penulis banyak menyingkat kata-kata secara bebas. Penulis lebih mementingkan tersampaikannya informasi tanpa memikirkan aturan-aturan penulisan singkatan dan akronim dalam bahasa Indonesia.
Sebagai sarana media percakapan tulis, SMS mulai mewabah di kalangan umum terutama para kaum muda sejak terciptanya alat komunikasi berupa handphone masuk ke Indonesia. Namun dalam penulisannya masih banyak sekali kekurangan yang harus dibenahi baik dari segi bahasa tulisan maupun tingkat kesopanannya. Bahasa Indonesia dapat dijadikan patokan awal demi terciptanya bahasa SMS yang baik dan benar di Indonesia. Meskipun dalam SMS jumlah digit yang ada terbatas tetapi tidak dibenarkan apabila mengirimkan SMS yang salah terutama dalam penggunaan bahasa Indonesia itu sendiri.
Para kaum muda seperti tidak memperhatikan bagaimana seharusnya berkomunikasi melalui SMS baik dan benar. Apalagi taraf kesopanan kepada siapa mereka mengirimkan SMS juga seringkali terabaikan. Bahasa yang digunakan pun terkesan seenaknya saja. Memang di Indonesia tidak ada peraturan khusus yang mengikat dalam penulisan SMS yang baik dan benar, tetapi para kaum muda setidaknya menunjukkan bahwa mereka orang Indonesia yang dapat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta memperhatikan kesopanan bahasa yang dipergunakan dalam media percakapan tulis. Jangan sampai bahasa Indonesia yang telah diajarkan di bangku sekolah luntur begitu saja pada saat menuliskan SMS dan diganti dengan bahasa amburadul yang sulit untuk dibaca, dipahami dan mengurangi rasa hormat bagi si penerima.
Intensitas penggunaan SMS yang terlalu sering oleh kaum muda harus disertai dengan pengetahuan yang sepadan tentang bahasa Indonesia. Jadi tidak asal kirim SMS begitu saja tanpa memperhatikan sudah pantaskah SMS yang akan dikirim. Sangat tidak baik apabila SMS yang dikirim kepada seseorang tidak memperhatikan penggunaan singkatan dan akronimnya. Bisa saja penerima pesan adalah orang yang kurang paham dengan singkatan, akronim dan bahasa yang ditulis oleh si pengirim. Sebagai akibatnya tidak hanya pesan yang tidak tersampaikan tetapi si penerima merasa tidak dihormati.
Para kaum muda yang mencerminakan diri sebagai kaum terpelajar harus menghindari seminim mungkin bahasa SMS yang salah. Mereka harus lebih sensitif lagi terhadap bahasa SMS dengan cara tidak meneruskan tradisi penggunaan bahasa Indonesia SMS yang salah. Memulai perubahan dari diri sendiri dalam menuliskan sms yang baik dan benar tentunya akan berdampak positif tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga orang lain. Hal seperti ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran terhadap kaum muda yang lain bahwa dalam menggunakan media percakapan tulis seperti SMS tidak seenaknya saja meskipun tidak ada peraturan khusus yang mengikat. Yakinlah bahwa para kaum muda dapat menjadi pelopor SMS yang baik dan benar bagi orang lain di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar