Kelas sosial sering mengacu pada golongan masyarakat
yang mempunyai kesamaan tertentu dalam bidang kemasyarakatan seperti ekonomi,
pekerjaan, pendidikan, kedudukan, kasta, dan sebagainya. Meskipun kasta
dianggap kelas sosial, tetapi ada perbedaan di antara keduanya. Kelas sosial
lebih cenderung bersifat terbuka
dalam artian memungkinkan seseorang untuk berpindah dari kelas satu ke kelas
yang lain. Lain halnya dengan kasta yang bersifat tertutup karena seseorang dari golongan tertentu tidak boleh masuk
ke dalam golongan yang lain. Dalam diri seorang individu memungkinkannya untuk
mempunyai status sosial lebih dari satu. Hal ini disebabkan dalam kelas sosial
masih bisa dikelompokkan lagi ke dalam
golongan yang lebih khusus.
Perbedaan atau penggolongan kelompok masyarakat
manusia tercermin dalam ragam bahasa golongan masyarakat itu. Sebagai contohnya
dalam ragam dialek regional dapat dibedakan secara cukup jelas dengan dialek
regional yang lain. William labov (1966) dalam hubungan dengan kelas sosial ini
membuktikan bahwa seseorang individu tertentu dari kelas sosial tertentu, umur
tertentu, jenis kelamin tertentu akan menggunakan variasi bentuk tertentu,
sejumlah kira-kira sekian kali atau sekian persen dan dalam suatu situasi
tertentu.
Selanjutnya Basil Bernstein mengemukakan bahwa ada
dua ragam bahasa penutur, (1) kode
terperinci yang cenderung digunakan dalam situasi formal dan (2) kode terbatas yang cenderung digunakan
dalam situasi non-formal. Pandangan ini dimaksudkan bahwa perbedaan bahasa
dapat menimbulkan perbedaan daya kognisi (hasil belajar). Ini sejajar dengan
apa yang disebut “hipotesis Spir-Whorf”. Dalam hipotesis Sapir-Whorf menyatakan
bahwa pandangan manusia tentang lingkungannya dapat ditentukan oleh bahasanya.
Tetapi pernyataan ini tidaklah dianggap benar seutuhnya. Ini dapat dibuktikan
oleh beberapa sanggahan, di antaranya yaitu (1) lingkungan fisik tempat suatu masyarakat hidup dapat dicerminkan
dalam bahasanya, (2) lingkungan sosial dapat dicerminkan dalam bahasa dan
sering dapat berpengaruh pada struktur kosakata, (3) adanya lapisan-lapisan
masyarakat feodal dan kasta menimbulkan pula pengaruh dalam bahasa, dan (4)
lingkungan dan struktur sosial, nilai-nilai masyarakat (sosial value) dapat pula berpengaruh pada bahasa masyarakat itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar