Sabtu, 06 April 2013

Bahasa dan Kelas Sosial


Kelas sosial sering mengacu pada golongan masyarakat yang mempunyai kesamaan tertentu dalam bidang kemasyarakatan seperti ekonomi, pekerjaan, pendidikan, kedudukan, kasta, dan sebagainya. Meskipun kasta dianggap kelas sosial, tetapi ada perbedaan di antara keduanya. Kelas sosial lebih cenderung bersifat terbuka dalam artian memungkinkan seseorang untuk berpindah dari kelas satu ke kelas yang lain. Lain halnya dengan kasta yang bersifat tertutup karena seseorang dari golongan tertentu tidak boleh masuk ke dalam golongan yang lain. Dalam diri seorang individu memungkinkannya untuk mempunyai status sosial lebih dari satu. Hal ini disebabkan dalam kelas sosial masih bisa dikelompokkan  lagi ke dalam golongan yang lebih khusus.
Perbedaan atau penggolongan kelompok masyarakat manusia tercermin dalam ragam bahasa golongan masyarakat itu. Sebagai contohnya dalam ragam dialek regional dapat dibedakan secara cukup jelas dengan dialek regional yang lain. William labov (1966) dalam hubungan dengan kelas sosial ini membuktikan bahwa seseorang individu tertentu dari kelas sosial tertentu, umur tertentu, jenis kelamin tertentu akan menggunakan variasi bentuk tertentu, sejumlah kira-kira sekian kali atau sekian persen dan dalam suatu situasi tertentu.
Selanjutnya Basil Bernstein mengemukakan bahwa ada dua ragam bahasa penutur, (1) kode terperinci yang cenderung digunakan dalam situasi formal dan (2) kode terbatas yang cenderung digunakan dalam situasi non-formal. Pandangan ini dimaksudkan bahwa perbedaan bahasa dapat menimbulkan perbedaan daya kognisi (hasil belajar). Ini sejajar dengan apa yang disebut “hipotesis Spir-Whorf”. Dalam hipotesis Sapir-Whorf menyatakan bahwa pandangan manusia tentang lingkungannya dapat ditentukan oleh bahasanya. Tetapi pernyataan ini tidaklah dianggap benar seutuhnya. Ini dapat dibuktikan oleh beberapa sanggahan, di antaranya yaitu (1) lingkungan fisik tempat suatu masyarakat hidup dapat dicerminkan dalam bahasanya, (2) lingkungan sosial dapat dicerminkan dalam bahasa dan sering dapat berpengaruh pada struktur kosakata, (3) adanya lapisan-lapisan masyarakat feodal dan kasta menimbulkan pula pengaruh dalam bahasa, dan (4) lingkungan dan struktur sosial, nilai-nilai masyarakat (sosial value) dapat pula berpengaruh pada bahasa masyarakat itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar